Stadium Kanker Kelenjar Getah Bening Dan Metode Pendiagnosaannya - Pada saat seseorang didiagnosisi menderita kanker kelenjar getah bening, maka dokterpun akan memberitahu tingkat keparahan kanker kelenjar getah bening yang terjadi. Biasanya dokter akan memberitahui kanker kelenjar bening yang terjadi sudah memasuki stadium berapa. Bilamana dokter tidak memberitahu penderita, maka dokter biasanya akan memberi keluarga penderita.
Stadium adalah suatu cara guna mengetahui kondisi tingkat keparahan kanker yang terjadi. Dimana stadium ini diukur berdasarkan tingkat penyebaran sel kanker yang terjadi.
Kanker kelenjar getah bening atau yang dalam istilah medis disebut dengan limfoma adalah suatu jenis kanker yang muncul pada sel limfosit. Sel limfosit sendiri adalah suatu jenis sel darah putih yang terdapat pada sistem kekebalan tubuh.
Penyakit limfoma ini akan mempengaruhi kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang dan bagian lainnya yang termasuk dari sistem limfatik. Dimana sel tersebut seharusnya memerangi penyakit dalam tubuh, malah sebaliknya.
Kanker limfoma ini sendiri sebenarnya terdapat beberapa jenis, namun yang paling umum terjadi adalah limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Perbedaan stadium yang terjadi biasanya dibedakan dari jenisnya.
Namun untuk memahami stadium kanker ini, Anda harus mengetahui gejala kanker kelenjar getah bening dan tes yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosanya.
Untuk mengetahui stadium kanker yang terjadi, biasanya dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan. Adapun stadium kanker limfoma ini sendiri terbagi kedalam 4 kategori. Semakin besar angkanya, itu menunjukan tingkat penyebaran sel kanker yang sudah semakin jauh (menyebar kebagian tubuh lainnya). {obat lipoma di apotik}
Stadium I : tingkatan ini menunjukan kalau sel kanker hanya ditemukan disatu daerah kelenjar getah bening atau organ limfoid seperti timus (I). Atau kanker hanya di temukan di satu daerah luar organ kelenjar getah bening (IE)
Stadium II : tingkatan ini menunjukan kalau sel kanker mulai menyebar, dimana kanker menyerang 2 atau lebih kelompok kelenjar getah bening. Hal ini bisa terjadi pada bagian atas atau bawah diafragma. Misalnya pada nodus di area ketiak dan leher TAPI bukan kombinasi nodus di ketiak dan pangkal paha (II).
Kanker yang terjadi berada dalam kelompok kelenjar getah bening dan di satu area terdekat (IIE). Dimana hal ini juga dapat mempengaruhi kelompok kelenjar getah bening lainnya disisi yang sama dengan diafragma.
Stadium III : sel kanker telah menyerang jaringan disekitarnya atau organ lainnya, misalnya seperti limfa. Pada kondisi ini, kanker juga telah menyebar dari lokasi kemunculan pertama kemudian ke kumpulan kelenjar di atas dan bawah dari diafragma.
Stadium IV : tingkatan ini menunjukan tingkatan terakhir kanker, dimana kanker telah menyebar kepaling sedikit satu organ di luar sistem kelenjar getah bening. Misalnya seperti menyebar ke bagian paru-paru, tulang, hati, limfa, kulit dan tulang sumsum.
Baca juga : Pengobatan Kanker Kelenjar Getah Bening Limfoma
Stadium adalah suatu cara guna mengetahui kondisi tingkat keparahan kanker yang terjadi. Dimana stadium ini diukur berdasarkan tingkat penyebaran sel kanker yang terjadi.
Mengenal Kondisi Kanker Kelenjar Getah Bening, Tahapan Penyebaran (Stadium) Dan Metode Untuk Mendiagnosanya
Kanker kelenjar getah bening atau yang dalam istilah medis disebut dengan limfoma adalah suatu jenis kanker yang muncul pada sel limfosit. Sel limfosit sendiri adalah suatu jenis sel darah putih yang terdapat pada sistem kekebalan tubuh.
Penyakit limfoma ini akan mempengaruhi kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang dan bagian lainnya yang termasuk dari sistem limfatik. Dimana sel tersebut seharusnya memerangi penyakit dalam tubuh, malah sebaliknya.
Kanker limfoma ini sendiri sebenarnya terdapat beberapa jenis, namun yang paling umum terjadi adalah limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Perbedaan stadium yang terjadi biasanya dibedakan dari jenisnya.
Namun untuk memahami stadium kanker ini, Anda harus mengetahui gejala kanker kelenjar getah bening dan tes yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosanya.
Metode Diagnosa Kanker Kelenjar Getah Bening Yang Biasa Dokter Lakukan
Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan yang umum di lakukan para dokter dalam memeriksa dan meresmikan / mendiagnosa kanker kelenjar getah bening sudah seberapa parah.- Riwayat kesehatan keluarga terkait keturunan kanker
- Pemeriksaan fisik ; Biasanya dokter akan memeriksa kelenjar getah bening yang ada di leher dan ketiak, apakah kelenjar getah bening tersebut mengalami pembengkakan atau tidak
- Biopsi ; Biasanya dokter akan mengambil sempel sebagian atau keseluruhan kelenjar getah bening yang sudah terinfeksi melalui jarum suntik. Dan bilamana sempel sudah di dapat, maka akan langsung di bawa kebagian laboratorium untuk diteliti lebih lanjut.
- Test pencitraan tubuh ; Misalnya seperti metode X-ray, CT scan, MRI scan, dan PET scan
- Tes darah dan urine ; tes ini dilakukan untuk mengetahui kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan test ini dapat mengetahui kadar sel darah purih atau sel darah merah atau keping darah, sekaligus guna memastikan apakah ginjal dan hari bekerja dengan baik atau tidak
- Pungsi lumbal ; prosedur pengambilan sampel cairan sistem syaraf guna melihat adanya penyebaran sel kanker di sumsum tulang belakang. Prosedur yang satu ini sendiri biasanya di lakukan untuk pemeriksaan limfoma non-Hodgkin.
Tahapan Stadium Kanker Kelenjar Getah Bening / Limfoma
Untuk mengetahui stadium kanker yang terjadi, biasanya dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan. Adapun stadium kanker limfoma ini sendiri terbagi kedalam 4 kategori. Semakin besar angkanya, itu menunjukan tingkat penyebaran sel kanker yang sudah semakin jauh (menyebar kebagian tubuh lainnya). {obat lipoma di apotik}
Stadium I : tingkatan ini menunjukan kalau sel kanker hanya ditemukan disatu daerah kelenjar getah bening atau organ limfoid seperti timus (I). Atau kanker hanya di temukan di satu daerah luar organ kelenjar getah bening (IE)
Ket : Untuk stadium I dan II, jika sel kanker yang terjadi sudah mempengaruhi organ luar dekat kelenjar getah bening, maka akan ditambah huruf E dibelakangnya (misalnya IE)
Stadium II : tingkatan ini menunjukan kalau sel kanker mulai menyebar, dimana kanker menyerang 2 atau lebih kelompok kelenjar getah bening. Hal ini bisa terjadi pada bagian atas atau bawah diafragma. Misalnya pada nodus di area ketiak dan leher TAPI bukan kombinasi nodus di ketiak dan pangkal paha (II).
Kanker yang terjadi berada dalam kelompok kelenjar getah bening dan di satu area terdekat (IIE). Dimana hal ini juga dapat mempengaruhi kelompok kelenjar getah bening lainnya disisi yang sama dengan diafragma.
Stadium III : sel kanker telah menyerang jaringan disekitarnya atau organ lainnya, misalnya seperti limfa. Pada kondisi ini, kanker juga telah menyebar dari lokasi kemunculan pertama kemudian ke kumpulan kelenjar di atas dan bawah dari diafragma.
Stadium IV : tingkatan ini menunjukan tingkatan terakhir kanker, dimana kanker telah menyebar kepaling sedikit satu organ di luar sistem kelenjar getah bening. Misalnya seperti menyebar ke bagian paru-paru, tulang, hati, limfa, kulit dan tulang sumsum.
Baca juga : Pengobatan Kanker Kelenjar Getah Bening Limfoma
Komentar
Posting Komentar